Sabtu, 16 April 2011

ILMU ALAMIAH DASAR


Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. IAD hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.

A.   MANUSIA YANG BERSIFAT UNIK
Ciri-ciri manusia
a.   Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya
b.   Mengadakan metabolisme atau pertukaran zat, (ada yang masuk dan keluar)
c.   Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar
d.   Memiliki potensi untuk berkembang biak
e.   Tumbuh dan bergerak
f.    Berinteraksi dengan lingkungannnya
g.   Sampai pada saatnya mengalami kematiian

Manusia adalah makhluk yang lemah dibanding makhluk lain namun dengan akal budinya dan kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ilmu pengetahuan dan  teknologi manusia dapat hidup dengan lebih baik lagi. Akal budinya dan kemauannya yang sangat kuat itulah sifat unik dari manusia.

B.   KURIOSITAS ATAU RASA INGIN TAHU DAN AKAL BUDI
Rasa ingin tahu makhluk lain lebih didasarkan oleh naluri (instinct) /idle curiosity naluri ini didasarkan pada upaya mempertahankan kelestaraian hidup dan sifatnya tetap sepanjang zaman. Manusia juga mempunyai naluri seperti tumbuhan dan hewan tetapi ia mempunyai akal budi yang terus berkembang serta rasa ingin tahu yang tidak terpuaskan.
Sesuatu masalah yang telah dapat dipecahkan maka akan timbul masalah lain yang menunggu pemecahannya, manusia setelah tahu apanya maka ingin tahu bagimana dan mengapa.
Contoh : tempat tinggal manusia purba sampai manusia modern, contoh lain seperti penyakit setelah ditemukan obat suatu penyakit ada penyakit lain lagi yang dicoba untuk dicari obatnya (HIV AIDS)

C.   PERKEMBANGAN ALAM PIKIRAN MANUSIA
Manusia yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam mencoba menjawab dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi sering upaya itu tidak terjawab secara memuaskan. Pada manusia kuno untuk memuaskan mereka menjawab sendiri. Misalnya kenapa ada pelangi mereka membuat jawaban, pelangi adalah selendang bidadari atau kenapa gunung meletus jawabannya karena yang berkuasa marah. Dari hal ini timbulnya pengetahuan tentang  bidadari dan sesuatu yang berkuasa. Pengetahuan baru itu muncul dari kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan yang disebut mitos. Cerita-cerita mitos disebut legenda. Mitos dapat diterima karena keterbatasan penginderaan, penalaran, dan hasrat ingin tahu yang harus dipenuhi. Sehubungan dengan dengan kemajuan zaman, maka lahirlah ilmu pengetahuan dan metode ilmiah.

Puncak pemikiran mitos  adalah pada zaman Babilonia  yati kira-kira 700-600 SM. Orang Babilonia berpendapat  bahwa alam semesta  itu sebagai ruangan setengah bola dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit dan bintang-bintang sebagai atapnya. Namun yang menakjubkan mereka telah mengenal bidang ekleptika sebagai bidang edar matahari dan menetapkan perhitungan  satu tahun yaitu satu kali matahari beredar ketempat semula, yaitu 365,25 hari. Pengetahuan dan ajaran tentang orang Babilonia setengahnya merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan atau mitos pengetahuan semacam ini disebut Pseudo science (sains palsu)
Tokoh-tokoh Yunani dan lainnya yang memberikan sumbangan perubahan pemikiran pada waktu itu adalah :
a.   Anaximander, langit yang kita lihat adalah setengah saja, langit dan isinya beredar mengelilingi bumi ia juga mengajarkan membuat jam dengan tongkat.
b.   Anaximenes, (560-520) mengatakan unsur-unsur pembentukan semua benda adalah air, seperti pendapat Thales. Air merupakan salah satu bentuk benda bila merenggang menjadi api dan bila memadat menjadi tanah.
c.   Herakleitos, (560-470) pengkoreksi pendapat Anaximenes,  justru apilah yang menyebabkan transmutasi, tanpa ada api benda-benda akan seperti apa adanya.
d.   Pythagoras (500 SM) mengatakan unsur semua benda adalah empat : yaitu tanah, api, udara dan air. Ia juga mengungkapkan dalil Pythagoras  C2 = A2 + B2, sehubungan dengan alam semesta ia mengatakan bahwa bumi adalah bulat dan seolah-olah benda lain mengitari bumi termasuk matahari.
e.   Demokritos (460-370) bila benda dibagi terus, maka pada suatu saat akan sampai pada bagian terkecil  yang disebut  Atomos atau atom, istilah atom tetap dipakai sampai saat ini namun ada perubahan konsep.
f.    Empedokles (480-430 SM) menyempurnakan pendapat Pythagoras, ia memperkenalkan tentang tenaga penyekat atau daya tarik-menarik dan data tolak-menolak. Kedua tenaga ini dapat mempersatukan atau memisahkan unsur-unsur.
g.   Plato (427-345) yang mempunyai pemikiran yang berbeda dengan orang sebelumnya, ia mengatakan bahwa keanekaragaman yang tampak ini sebenarnya hanya suatu duplikat saja dari semua yang kekal dan immatrial. Seperti serangga yang beranekaragam itu merupakan duplikat  yang tidak sempurna, yang benar adalah idea serangga.
h.   Aristoteles merupakan ahli pikir, ia membuat intisari dari ajaran orang sebelumnya ia membuang ajaran yang tidak masuk akal dan memasukkan pendapatnya sendiri. Ia mengajarkan unsur dasar alam yang disebut Hule. Zat ini tergantung kondisi sehingga dapat berwujud tanah, air, udara atau api. Terjadi transmutasi disebabkan oleh kondisi, dingin, lembah, panas dan kering. Dalam kondisi lembab hule akan berwujud sebagai api, sedang dalam kondisi kering ia berwujud tanah. Ia juga mengajarkan bahwa tidak ada ruang yang hampa, jika ruang itu tidak terisi suatu benda maka ruang itu diisi oleh ether. Aristoteles juga mengajarkan tentang klasifikasi hewan yang ada dimuka bumi ini.
i.     Ptolomeus (127-151) SM, mengatakan bahwa bumi adalah pusat tata surya (geosentris), berbentuk bulat  diam seimbang tanpa tiang penyangga.
j.    Avicenna (ibn-Shina abad 11), merupakan ahli dibidang kedokteran, selain itu ahli lain dari dunia Islam yaitu Al-Biruni  seorang ahli ilmu pengetahuan asli dan komtemporer. Pada abab 9-11 ilmu pengetahuan dan filasafat Yunani banyak yang diterjemahkan dan dikembangkan dalam bahasa Arab. Kebudayaan Arab berkembang menjadi kebudayaan Internasional.

D.  LAHIRNYA ILMU ALAMIAH
Panca indera akan memberikan tanggapan terhadap semua rangsangan dimana tanggapan itu menjadi suatu pengalaman. Pengalaman yang diperoleh terakumulasi oleh karena adanya kuriositas manusia. Pengalaman merupakan salah satu terbentuknya pengetahuan, yakni kumpulan fakta-fakta. Pengalaman akan bertambah terus seiring berkembangnya manusia dan mewariskan kepada generasi-generasi  berikutnya. Pertambahan pengetahuan  didorong oleh pertama untuk memuaskan diri, yang bersifat non praktis atau teoritis guna memenuhi kuriositas dan memahami hakekat alam dan isinya kedua, dorongan praktis yang memanfaatkan pengetahuan itu untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih tinggi. Dorongan pertama melahirkan Ilmu Pengetahuan Murni (Pure Science) sedang dorongan kedua menuju Ilmu Pengetahuan Terapan (Aplied Science)

E.   KRETERIA ILMIAH
Pengetahuan masuk kategori Ilmu Pengetahuan, bila kriteria berikut dipenuhi yakni : teratur, sistemastis, berobyek, bermetoda dan berlaku secara universal.
Contoh: 1. logam yang dipanasi memuai, dimana saja tempatnya sama
  2. Grafitasi Bumi.

F.   METODE ILMIAH DAN IMPLEMENTASINYA
Segala kebenaran dalam ilmu Alamiah terletak pada metode ilmiah. Sebagai langkah pemecahan atau prosedur ilmiah dapat  sebagai berikut :
1.   Penginderaan, merupakan suatu aktivitas melihat, mendengar, merasakan, mengecap terhadap suatu objek tertentu.
2.   Masalah dan problema,  menemukan masalah dengan kata lain adalah  dengan mengemukakan pertanyaan apa dan bagaimana.
3.   Hipotesis, jawaban sementara terhadap pertanyaan yang kita ajukan.
4.   Eksperimen, dari sini ilmu alamiah dan non ilmu alamiah dapat dipisahkan. Contoh dalam gejala alam tentang serangga dengan lampu (sinar biru)
5.   Teori, bukti eksperimen merupakan langkah ilmiah berikutnya yaitu teori. Dengan hasil eksperimen dari beberapa peneliti dan bukti-bukti yang menunjukkan hasil yang dapat dipercaya dan valid walaupun dengan keterbatasan tertentu. Maka disusun teori. Dengan teori-teori yang dikemukakan maka dapat diaplikasikan terhadap kebutuhan manusia seperti pengusiran serangga atau perangkap nyamuk (terkait dengan teori pencahayaan..\..\..\..\My ebook\harun yahya\Presentasi\Presentasi_harunyahya_eng\gecko_eng

G.  KETERBATASAN ILMU ALAMIAH
Untuk itu perlu dilakukan pengujian sampai dimana berlakunya metode ilmiah dan dimana metode ilmiah tidak berlaku. Untuk itu kita perlu memperhatikan :
Pertama, Bidang ilmu Alamiah, yang menentukan bidang ilmu alamiah adalah metode ilmiah, karena bidang ilmu alamiah adalah wahana di mana metode ilmiah dapat diterapkan, sebaliknya bidang non ilmiah adalah wahana dimana metode ilmiah tidak dapat terapkan. Contoh hipotesa tentang keberadaan tuhan merupakan konsep yang tidak bisa menggunakan metode ilmiah dan apabila menggunakan konsep ini bisa menyebabkan orang Atheis.
Kedua, tujuan ilmu Alamiah, membentuk dan menggunakan teori. Ilmu alamiah hanya dapat mengemukakan bukti kebenaran sementara dengan kata lain untuk kebenaran sementara adalah "Teori". Karena tidak ada sesuatu yang mutlak tetapi terus mengalami perubahan (contoh teori tentang bumi ini bulat)
Ketiga. Ilmu alamiah dan nilai, ilmu alamiah tidak menentukan moral atau nilai suatu keputusan . Manusia pemakain ilmu alamiahlah yang menilai apakah hasil Ilmu Alamiah baik atau sebaliknya.  Contoh penemuan mesiu atau bom atom.

H.  FILSAFAT ILMU ALAMIAH
Yang menjadi objek I. A adalah semua materi dalam alam semesta ini. I.A. meneliti sumber alam yang mengaturnya. Pertanyaan tentang siapa yang mengatur alam ini merupakan pertanyaan filsafat. Untuk itu ada 3 pandangan tentang filsafat ilmu alamiah.
Vitalisme, merupakan suatu doktrin  yang menyatakan adanya  kekuatan diluar   alam.  Kekuatan itu melikiki peranan yang esensial mengatur segala sesuatu yang terjadi di Alam semesta ini. (misalnya Tuhan). pendapat ini ditantang oleh beberapa orang lain karena dalam ilmu alamiah dikatakan bahwa segala sesuatunya harus dapat dianalisis secaras eksperimen. Atau harus cocok dengan metode ilmiah.
Mekanisme, penyebab segala gerakan di alam semesta ini dikarenakan hukum alam (misalnya fisika atau kimia). Faham ini menganggap bahwa gejala pada mahluk hidup secara otomatis terjadi hanya berdasar peristiwa fisika –kimia belaka. Pandangan ini menyamakan gejala pada mahluk hidup dengan gejala benda tidak hidup sehingga perbedaan hikiki tidak ada. Dengan begitu dapat menghayutkan manusia ke pandangan materialisme yang selanjutnya kepada Atheisme.
Agnotisme, untuk menghindari pertentangan  vitalisme dan mekanisme maka aliran ini timbul, dimana aliran ini melepaskan atau tidak memperhatikan sisi dari sang pencipta. Mereka yang mengkuti aliran ini, hanya mempelajari gejala-gejala alam saja, aliran ini banyak dianut oleh ilmuwan Barat.
Filsafat Pancasila, paham yang menjembatani  dari 2 aliran yang menyatakan bahwa alam dan hukumnya terjadi karena ciptaan tuhan dan proses selanjutnya menurut filsafat mekanisme (hukum alam). Hukum alam adalah itu adalah sama dengan hukum Tuhan.Dapat dilihat dari kehidupan makhluk hidup dari awal sampai akhir.

I.    BAHASA ILMU ALAMIAH
Adalah bahasa kesatuan yang utuh sebagai bentuk bahasa ilmu alamiah merupakan bahasa universal. Contoh : Air (Indonesia), Water(Inggris) bahasa ilmiahnya H2O

J.    KETERBATASAN INDERA MANUSIA
Berdasarkan penelitian terhadap indera, manusia mempunyai kisaran (range) batas yang sangat terbatas
Penglihatan, terutama terhadap cepat atau lambatnya benda bergerak (riak air atau kecepatan cahaya, atau penglihatan kita sewaktu naik kereta api yang disampingnya terdapat pohon.
Pendengaran, manusia mempunyai kemampuan pendengaran dengan kisaran frekuensinya range 30 - 30.000 Hertz
Pengecapan dan pembauan, manusia selain mempunyai kemampuan tersebut juga mempunyai keterbatasan pembauan dan pengecapan terhadap benda yang ada dialam.
Indra kulit, manusia mampu  membedakan antara panas dan dingin secara kasar, namun manusia mempunyai keterbatasan sehingga penginderaan sering menimbulkan salah kesan dan  informasi, seperti perpindahan seseorang dari ruang panas ke dingin dibanding dengan orang yang berada diruangan yang tidak begitu panas.
K.   PENINGKATAN DAYA PENGINDERAAN
Peningkatan daya indra dapat dilakukan sehingga diperoleh hasil yang tepat dapat dilakukan dengan :
1.   Latihan, contoh pengindraan tentang bau dan bunyi (kualitas minuman anggur, teh, alat musik)
2.   Peningkatan Kewaspadaan, tingkat kewaspadaan sangat dipengaruhi oleh minat yang  menyebabkan kesimpulan berbeda, dapat dilihat pendapat beberapa orang tentang satu etalase atau laporan dari kecelakaan dari beberapa orang.
3.    Kalibrasi Instrumen (peneraan adalah membandingkan instrumen dengan  standar yang ada.
4.   Pengecekan, merupakan hal yang baik untuk menghindari kekeliruan.
5.   Eksperimen, penginderaan dalam kondisi yang dikontrol dengan eksperimen kita mengetahui faktor-faktor apa saja yang sangat mempengaruhi terhadap suatu perubahan.
6.   Penginderaan yang meliputi analisis dan sentesis, pengamatan terhadap bagian-bagian atau pengamatan secara keseluruhan.
7.   Instrumen baru, bisa melakukan pengindraan baru. Seperti lie detector, Teleskop, satelit dll.
8.   Pengukuran, merupakan ketrampilan tersendiri contoh dalam pembuatan mesin atau arsitektur.

L.   PEMBAGIAN ILMU PENGETAHUAN
Berdasarkan beberapa argumentasi ilmu pengetahuan dibedakan atas :
a.   Ilmu Pengetahuan Sosial, yakni membahas hubungan antar manusia sebagai makhluk sosial, yang selanjutnya  dibagi atas :
1.   Psikologi, yang mepelajari proses mental dan tingkah laku
2.   Pendidikan, proses latihan yang terarah dan sistematis menuju ke suatu tujuan
3.   Antropologi, mempelajari asal usul dan perkembangan jasmani, sosial, kebudayaan dan tingkah laku sosial
4.   Etnologi, cabang dari studi antropologi yang dilihat dari aspek sistem sosio-ekonomi dan pewarisan kebudayaan terutama keaslian budaya
5.   Sejarah,  pencatatan peristiwa-persitiwa  yang telah terjadi pada suatu bangsa. Negara atau individu
6.   Ekonomi, yang berhubungan dengan produksi, tukar menukar barang produksi,  pengolahan dalam lingkup rumah tangga, negara atau perusahaan.
7.   Sosiologi, studi tentang tingkah laku sosial, terutama tentang asal usul organisasi, institusi, perkembangan masyarakat.


b.   Ilmu Pengetahuan Alam , yang membahas tentang alam semesta dengan semua isinya dan selanjutnya terbagi atas:
1.   Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan yang bersifat sementara. Seperti : bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik kelistrikan, teknik nuklir
2.   Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek sususan materi dan perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi kimia organik (protein, lemak) dan kimia anorganik (NaCl), hasil dari ilmu ini dapat diciptakan seperti plastik, bahan peledak..\..\..\..\..\tv\film-film\Unsur Kimia.mpg
3.   Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya.
Ø  Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan
Ø  Zoologi ilmu yang mempelajrai tentang hewan
Ø  Morfologi ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidup
Ø  Anatomi suatu studi tentang struktur dalam  atau bentuk dalam mahkhluk hidup
Ø  Fisiologi studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh  makhluk hidup
Ø  Sitologi ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam
Ø  Histologi studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang merupakan serentetan sel sejenis

c.   Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Studi tentang bumi sebagai salah satu anggota tatasurya, dan ruang angkasa dengan benda angkasa lainnya.
1.   Geologi, yang membahas tentang struktur bumi. (yang bahasannya meliputi dari ilmu kimia dan fisika) contoh dari ilmu ini  petrologi (batu-batuan), vukanologi (gempa bumi), mineralogi (bahan-bahan mineral)
2.   Astronomi, membahas benda-benda ruang angkasa dalam alam semesta yang meliputi bintang, planet, satelit da lain-lainnya. Manfaatnya dapat digunakan dalam navigasi, kalendar dan waktu..\..\..\..\My ebook\harun yahya\Presentasi\Presentasi_harunyahya_eng\EARTH

Rabu, 13 April 2011

Apa itu Sosiologi Komunikasi?

û  Pengertian Sosiologi Komunikasi
1.    Colin Cheryl
Sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaan yang di susun secara sistematis berdasarkan analisis berfikir logis.
Sosiologi mempelajari komunikasi dalam konteks interaksi sosial dalam masyarakat, baik yang berhubungan dengan media secara langsung dan tidak langsung.
Colin cherry (1964) mendefinisikan komunikasi sebagai usaha untuk membuat satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda, memiliki serangkaian peraturan bersama untuk berbagai kegiatan mencapai tujuan
Tujuan dari sosiologi komunikasi adalah dapat mengetahui pengaruh faktor sosial dalam komunikasi serta dapat memahami keadaan sosiologi yang timbul dalam komunikasi.
2.     Menurut Bungin
Sosiologi komunikasi terdiri dari 4 konsep yang sekaligus menjadi ruang lingkup sosiologi komunikasi. Ke-empat konsep tersebut yakni sosiologi, masyarakat, komunikasi, dan teknologi media/informasi.
3.     Liliwery
Liliwery sendiri memahami sosiologi komunikasi dalam dua bagian yakni level makro dan mikro. Dalam arti luas (makro), Liliwery berpendapat bahwa sosiologi komunikasi merupakan cabang dari sosiologi yang mempelajari atau menerangkan mengenai prinsip-prinsip keilmuan (ilmu sosial, sosiologi) tentang bagaimana proses komunikasi manusia dalam kelompok atau masyarakat. Sementara dalam artian sempit (mikro), Liliwery mendefinisikan sosiologi komunikasi sebagai cabang dari sosiologi yang mempelajari atau yang menerangkan mengenai prinsip-prinsip keilmuan (ilmu sosial, sosiologi) tentang bagaimana proses komunikasi manusia dalam konteks komunikasi massa dari suatu masyarakat.
4.     Thomas M. Scheidel
Mengemukakan bahwa aspek kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang di sekitar, dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir atau berperilaku seperti yang kita inginkan. Tujuan dasar manusia berkomunikasi, menurut Scheidel, adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis.

5.     Hebert Spencer
Sosiologi berasal dari kata latin socius yang berarti masyarakat, dan kata Logos yang berarti ilmu. Dalam kamus, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat.
Ilmu Sosiologi muncul bersamaan dengan ilmu psikologi pada abad 19, dimana ilmu sosiologi merupakan perkembangan dari ilmu filsafat sosial. Filsafat merupakan induk ilmu pengetahuan.
Sosiologi jelas merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, karena telah memenuhi segenap unsur-unsur ilmu pengetahuan, yang ciri-ciri utamanya adalah :
·          Bersifat empiris
·          Sosiologi bersifat kumulatif
·          Bersifat non etis

û  Perbedaan dan Persamaan Sosiologi Komunikasi dan Ilmu Komunikasi
Kalau kita perhatikan hubungan sosiologi dengan komunikasi sangat erat sekali keterkaitannya. Bayangkan saja jika dalam ilmu sosiologi tidak mengenal adanya ilmu komunikasi pasti akan mempersulit laju perkembangan suatu perubahan yang kita inginkan. Jadi secara tidak langsung hubungan komunikasi dengan sosiologi sangat besar keterkaitannya, jika dalam sosiologi tidak ada komunikasi maka akan memperlambat laju perubahan dan jika dalam komunikasi tidak menggunakan kaidah-kaidah sosiologi maka di dalam komunikasi bisa dapat terjadilah suatu konflik.
Yang saya maksud di sini, dalam sosiologi sebelum terjadinya sebuah komunikasi terlebih dahulu harus ada atau terjadinya kontak sosial setelah terjadinya kontak sosial baru terciptalah komunikasi (di sinilah letak hubungannya). Setelah terjadi sebuah komunikasi secara otomatis terciptalah sebuah interaksi antar individu karena adanya interaksi antar individu maka munculah ide-ide baru atau gagasan-gagasan baru. Dengan munculnya ide-ide baru dan gagasan-gagasan baru secara otomatis akan timbul perubahan di dalam masyarakat tersebut atas ide-ide dan gagasan baru tadi. Dan ide-ide atau gagasan tersebut bisa berupa perubahan pola kebudayaan, pola perekonomian, pola kemasyarakatan dan lain sebagainya.
Jadi intinya Hubungan sosiologi dengan komunikasi itu sangat terkait erat dan saling menopang terutama bagi kemajuan dan perkembangan masyarakat. Sosiologi di sini berperan sebagai alat atau cara penerapan tingkah laku sebelum terjadinya komunikasi antar individu, individu dan masyarakat, masyarakat dengan masyarakat. Dan komunikasi di sini berperan sebagai Trik atau cara menaklukkan lawan (masyarakat) karena dengan adanya sebuah komunikasi maka sekeras apapun masyarakat tersebut dapat di taklukan dengan komunikasi.
Adapun perbedaan dari sosiologi dan ilmu komunikasi, mengarah pada aplikasi dalam proses interaksi. Sedangkan persamaannya, sebagai alat untuk berinteraksi melalui bahasa atau tanda, sehingga bisa merubah suatu pemikiran atau perubahan sosial dalam diri manusia.
 








Pengembangan Organisasi Modern Tanggap Perubahan

Pendahuluan
Mengakhiri abad ke dua pulh dan memasuki abad ke dua puluh satu, berbagai jenis organisasi termasuk organisasi social akan menghadapi perubahan dengan variasi, intensitas dan cakupan yang belum pernah dialami sebelumnya. Di masa depan berbagai jenis organisasi tersebut hanya akan  berkembang dan maju apabila cepat tanggap terhadap perubahan yang pasti akan terjadi. Memang benar bahwa organisasi tidak pernah statik dan tidak pula bergerak pada kondisi kekosongan. Tuntutan mewujudkan perubahan dapat timbul dari dua sumber, yaitu dalam organisasi sendiri dan dari lingkungannya.
Selanjutnya dalam  karya tulis ini akan membahas tentang pengembangan organisasi modern, yang memungkinkan organisasi meningkatkan efektifitas dan kemampuannya beradaptasi dengan kondis dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah. Adapun unsur-unsur dalam meningkatkan pengembangan organisasi modern, antaranya:
1.      Terencana,
2.      Mencakup seluruh organisasi,
3.      Berdampak jangka panjang,
4.      Melibatkan manajemen puncak,
5.      Menggunakan berbagai bentuk intervensi berdasarkan pendekatan keperilakuan.
Dengan perkataan lain, upaya ini merupakan pendekatan yang terprogram dan sistematik dalam mewujudkan perubahan. Sasaran utamanya ialah:
1.      Peningkatan efektifitas organisasi sebagai suatu system yang terbuka,
2.      Mengembangkan potensi yang mungkin masih terpendam dalam diri para anggota organisasi menjadi kemampuan operasional yang nyata,
3.      Intervensi keperilakuan dilaksanakan melalui kerja sama antara manajemen dengan para anggota organisasi untuk menemukan cara-cara yang lebih baik demi tercapainya tujuan individu dalam organisasi dan tujuan organisasi sebagai keseluruhan.
Harus ditekankan bahwa pengembangan organisasi modern yang tepat, adalah upaya yang menjadikan seluruh organisasi sebagai sasarannya. Artinya bukan pendekatan mikro terhadap perubahan. Di samping itu juga, tidak akan efektif apabila terkonsentrasi pada penggunaan hanya satu teknik atau satu bentuk intervensi seperti pelatihan atau training-training lanjutan. Dengan perkataa lain, ciri-ciri pengembangan organisasi modern yang efektif adalah sebagai berikut:
1.      Pengembangan organisasi modern merupakan suatu strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional. Perubahan dimaksud harus mempunyai sasaran yang jelas da didasarkan pada suatu diagnosis yang tepat tentang wilayah permasalahan yang dihadapi oleh organisasi,
2.      Harus berupa kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi. Artinya, keterlibatan dan partisipasi para anggota organisasi merupakan suatu keharusan mutlak,
3.      Menekankan cara-cara baru yang diperlukan guna peningkatan kinerja seluruh anggota organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi, terlepas dari tipe dan struktur organisasi yang diberlakukan dan digunakan,
4.      Mengandung nilai-nilai humanistic dalam arti bahwa dalam meningkatkan efektifitas organisasi, pengembangan potensi manusia harus menjadi bagian yang penting,
5.      Menggunakan pendekatan kesisteman yang berarti selalu memperhitungkan pentingnya interrelasi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral dari suatu system yang utuh,
6.      Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektifitas organisasi.

Teori Organisasi Modern
Teori modern biasanya disebut juga sebagai analisa sistem pada organisasi. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.
Teori modern dikembangkan tahun 1950, dalam banyak hal yang mendalam teori modern dengan klasik berbeda, perbedaan tersebut diantaranya:
1.    Teori Klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, membicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertikal.
2.    Teori Modern menekankan pada perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh, lebih dinamis dan lebih banyak variabel yang dipertimbangkan.
Teori Modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi, yaitu:
1.    Komunikasi
2.    Konsep keseimbangan
3.    Proses pengambilan keputusan
Tujuan Perkembangan Organisasi:
1.    Menciptakan keharmonisan hubungan kejra antara pimpinan dengan staf anggota
organisasi.
2.    Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka
3.    Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi.
4.    Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan
mengendalikan diri.

Tantangan Utama di Masa Depan
Dewasa ini terdapat semacam konsensus di kalangan para ilmuwan khususnya mereka yang mendalami teori dan praktek-praktek organisasi, bahwa tantangan sentral yang dihadapi oleh umat manusia dewasa ini, yang diperkirakan akan terus berlanjut ke masa depan, ialah membuat semua jenis organisasi menjadi organisasi modern yang lebih baik, mapan dan tanggap akan perubahan. Pada dasarnya yang dimaksud dengan organisasi yang lebih baik adalah organisasi yang semakin tinggi tingkat efektifitasnya dalam upaya organisasi yang bersangkutan mencapai tujuan dan berbagai sasarannya, bagaimanapun bentuknya, apa pun strateginya, dalam bidang apa pun ia bergerak dan tidak perduli besarannya.
Pandangan demikian kian menonjol karena semakin disadari bahwa manusia modern adalah manusia organisasi. Sejak dalam kandungan ibunya hingga masuk ke liang kubur, manusia dewasa ini memuaskan berbagai kebutuhan dan memelihara berbagai kepentingannya melalui jalur berbagai organisasi. Karena manusia merupakan makhluk yang dinamis, baik secara internal dalam organisasi maupun secara eksternal. Dalam arti interaksinya dengan lingkungannya, manusia selalu berada pada kondisi cair, yang berarti dituntut terus berubah dan bahkan ada kalanya berada pada situasi ketidakseimbangan atau disekuilibrium.

Kesadaran akan Pentingnya Perubahan
Kiranya penting dan relevan untuk menekankan bahwa pengembangan organisasi modern yang mapan, baik dan tanggap akan perubahan, merupakan upaya meningkatkan kemampuan organisasi berdasarkan perspektif waktu jangka panjang yang terdiri dari serangkaian pentahapan dengan penekanan pada hubungan antar individu, kelompok dan organisasi sebagai keseluruhan. Dengan kata lain, pengembangan organisasi modern adalah aplikasi pendekatan kesisteman terhadap hubungan fungsional, struktural, teknikal dan personal dalam organisasi. Program-program pengembangan organisasi modern dengan demikian didasarkan pada analisis yang sistematik dari berbagai masalah yang dihadapi disertai oleh keterlibatan aktif manajemen puncak dalam mewujudkan perubahan yang diinginkan. Kesemuanya diarahkan pada peningkatan efektifitas organisasi sebagai suatu system melalui penerapan nilai-nilai dan teknik-teknik pengembangan organisasi modern.
Mendahului pelaksanaan suatu perubahan, diperlukan persepsi dalam organisas bahwa organisasi akan menghadapi berbagai masalah apabila perubahan itu tidak dilakukan. Persepsi itulah yang menjadi kerangka acuan utama para agent of change, karena apapun yang dikerjakannya kemudian adalah dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi oleh klien menurut pandangan klien tersebut. Bentuk kesadaran itu dapat berupa persepsi bahwa organisasi berada pada kondisi ketidakseimbangan atau memerlukan perbaikan. Ketidakseimbangan dimaksud dapat merupakan akibat berbagai faktor, seperti:
1.      Pertumbuhan pesat yang dialami oleh organisasi,
2.      Kemunduran dalam berbagai kegiatan organisasi,
3.      Perubahan dalam bentuk, jenis dan intensitas persaingan,
4.      Perubahan karena perkembangan dan penerapan teknologi baru,
5.      Perubahan dalam peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan pemerintah,
6.      Perubahan sosial di masyarakat luas,
7.      Perubahan politik Negara dimana organisasi bergerak.
Persepsi tentang perlunya perubahan harus mengejewantahkan dalam kebutuhan yang benar-benar dirasakan karena hanya dalam kondisi demikianlah para anggota organisasi dapat diyakinkan bahwa dalam upaya mencapai tujuan dan berbagai sasaran organisasi, diperlukan cara kerja baru, metode kerja baru, inovasi dan bahkan mungkin strategi dan visi yang baru.

Kultur Organisasi
Dalam kajian ini perlu ditekankan bahwa dalam suatu organisasi terdapat sesuatu nilai tambah yang tidak selalu tampak dengan jelas. Gaya bekerja, karakteristik tertentu, cara-cara berperilaku, tradisi, etos, bahkan mitos dan filosofinya, dapat berupa kekuatan yang mungkin lebih ampuh dari keinginan seseorang atau suatu system tertentu yang sifatnya formalistic untuk mengenali jiwa suatu organisasi.
Setiap organisasi merupakan suatu system yang khas. Setiap organisasi mempunyai kepribadian dan jati diri sendiri. Karena itu setiap organisasi memiliki kultur yang khas pula. Bahwa kultur organisasi merupakan bagian berarti sebagai sub kultur dari kultur masyarakat atau bahkan kultur Negara merupakan pandangan yang sudah diterima secara universal.
Yang dimaksud dengan kultur organisasi ialah kesepakatan bersama tentang nilai yang dianut bersama dalam kehidupan organisasi dan mengikat semua orang dalam organisasi yang bersangkutan. Kultur organisasi lah yang menentukan:
a.       Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh para anggota organisasi,
b.      Batas-batas perilaku,
c.       Sifat dan bentuk pengendalian dan pengawasan,
d.      Gaya kepemimpinan yang dapat diterima oleh para anggota organisasi,
e.       Cara formalisasi yang tepat,
f.            Teknik penyaluran emosi dalam interaksi antara seorang dengan orang lain dan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain,
g.       Wahana memelihara stabilitas sosial dalam organisasi.
Makin kuat kultur organisasi, makin mantap pula kesepakatan bersama tersebut. Oleh karena itu melalui proses sosialisasi, kultur organisasi harus melembaga sedemikian rupa, sehingga usianya lebih lama dari keberadaan siapa pun dalam organisasi tersebut.
Kultur organisasi adalah suatu system nilai dan keyakinan bersama yang dianur oleh semua pihak yang harus berinteraksi dalam rangka pencapaian tujuan. Kultur organisasi juga berperan dalam menentukan struktur dan berbagai system operasional yang membuahkan norma-norma perilaku. Kriteria pengukur mantap tidaknya kultur organisasi pada akhirnya terlihat pada pola pemahaman dan penyesuaian perilaku setiap anggota organisasi dengan cara berperilaku dalam organisasi ini.
BAGAN UMPAN BALIK

UMPAN BALIK
 















UMPAN BALIK

Fokus pengembangan organisasi modern adalah peningkatan proses pembaruan organisasional sedemikian rupa sehingga para manajernya dengan cepat mampu melakukan perubahan pada kultur organisasi yang dipimpinnya guna siap menghadapi permasalahan baru yang pasti timbul. Untuk kepentingan tersebut, tiga faktor utama yang harus diperhatikan ialah:
a.       Visi masa depan,
b.      Rancang bangun suatu model perubahan,
c.       Penghargaan terhadap perilaku yang memperlancar terjadinya perubahan.

Visi Masa Depan. Visi masa depan sesungguhnya menyangkut dua segi, yaitu persepsi para manajer tentang bentuk masa depan lingkungan dengan mana organisasi harus berinteraksi dan visi tentang masa depan organisasi yang diinginkan oleh semua pihak yang berkepentingan, terutama para manajernya.
Rancang Bangun Model Perubahan. Pengembangan organisasi modern pada akhirnya menyangkut seluruh organisasi. Akan tetapi pengembangan organisasi modern biasanya dimulai dalam satu bagian tertentu, yang pemilihannya sebagai pilot project didasarkan pada kriteria yang jelas. Artinya, objek perubahan dirancang bangun sebagai suatu model perubahan dalam bertanggung jawab pada suatu pilot project yang nantinya berhasil, sehingga bisa dipromosikan untuk bertambah tingkatan atau posisi.
Menghargai Perilaku yang Mendorong Perubahan. Telah dimaklumi bahwa salah satu konsep mendasar dalam teori motivasi ialah bahwa manusia cenderung menampilkan perilaku tertentu yang mendatangkan imbalan dan kenikmatan serta mengelak berbuat tindakan yang dapat berakibat dikenakan sanksi. Jika suatu organisasi justru menghargai sikap da perilaku yang didasarkan pada kultur yang lama, jelas para anggotanya tidak akan terangsang untuk berubah. Bahkan justru akan menolak perubahan yang direncanakan akan dilakukan oleh pimpinan organisasi. Dengan kata lain, jika manajemen menghargai sikap dan perilaku para bawahannya yang mendorong terjadinya perubahan, manajemen harus bersedia memberikan perangsang tertentu seperti promosi jabatan, kenaikan pangkat istimewa, piagam penghargaan dan bentuk-bentuk lain yang mungkin bukan dalam bentuk benda akan tetapi dipandang mempunyai nilai tinggi bagi penerima.

Transformasi Organisasi
Salah satu perkembangan yang pada skala tertentu sudah dan sedang terjadi dan diperkirakan akan semakin menonjol di masa depan ialah perlunya organisasi melakukan transformasi organisasi, yang merupakan bentuk yang “revolusioner” dari pengembangan organisasi modern. Transformasi organisasi, sebagai bentuk strategi perubahan, digunakan dalam memberlakukan perubahan yang drastis dan mendadak.
Transformasi organisasi biasanya dilakukan bila yang dipertaruhkan adalah kelangsungan hidup organisasi. Bentuk-bentuknya dapat berupa penggabungan dengan organisasi atau lembaga lain, pengambil alihan, perubahan kebijakan dan lain sebagainya. Transformasi organisasi sering pula terjadi pada restrukturisasi. Melihat dari aspek tindakan yang dilakukan, transformasi organisasi hanya tepat dilakukan apabila organisasi berada pada krisis dan menghadapi berbagi permasalahan serius yang pemecahannya tidak dapat dilakukan hanya dengan penggunaan intervensi dan teknik-teknik yang bersifat revolusioner yang merupakan ciri-ciri intervensi dan teknik pengembangan organisasi modern.
Selain transformasi organisasi, kecenderungan lain dalam pengembangan organisasi modern yang lebij mapan, baik dan tanggap perubahan, baik dalam arti pendekatan, system makro, system manajemen sumber daya manusia maupu perubahan pada tingkat individual, seperti tergambar di bawah ini:
1.      Visi yang menjadi milik bersama,
2.      Inovasi,
3.      Iklim saling mempercayai,
4.      Pemberdayaan,
5.      Dampak perubahan kultur,
6.      Penggunaan berbagai sumber,
7.      Masalah sentralisasi versus desentralisasi,
8.      Penyelesaian konflik,
9.      Kerja sama antar organisasi,
10.  Penggabungan fungsi lini dan staf, serta
11.  Jaringan Kemitraan,
12.  Independensi

Kesemuanya itu berarti bahwa di masa depan manajemen akan dituntut untuk lebih mampu menerapkan prinsip sinergi dalam mengelola organisasi. Pembahasan dan analisis singkat tentang agenda pengembangan organisasi modern yang mapan, baik dan tanggap akan perubahan, di masa depan menunjukkan bahwa agent of change termasuk para praktisi dan akademisi, harus semakin mampu menjadikan pelaksanaan pengembangan organisasi modern sebagai wahana yang efektif untuk mempersiapkan kelompok manajerial dalam semua bentuk dan jenis organisasi menjadi pemikir, perencana, dan pemimpin pelaksanaan kegiatan operasional yang dapat diandalkan, terpercaya, teruji dan terukur.

Daftar Rujukan:
Cummings, T. and E. Huse, Organization Development. (New York: West Publishing Company, 1989).
Etzioni, A., Modern Organizations. (Englewood Cliffs, N. J: Prentice Hall, Inc, 1964).
Siagian, Sondang P., Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi.  (Jakarta:  CV. Haji Masagung, 1993).
Siagian, Sondang P., Teknik Menumbuhkan dan Memelihara Perilaku Organisasional. (Jakarta: CV. Haji Masagung, 1987).
Siagian, Sondang P., Teori Motivasi dan Aplikasinya. (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1992).
Siagian, Sondang P., Manajemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1994).
Siagian, Sondang P., Teori Pengembangan Organisasi.  (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007).